Mitra Bisnis

Bibit tanaman

Jual Benih Tanaman Indigofera Terdekat Di Padang

Jual Benih Tanaman Indigofera Terdekat Di Padang
JUAL BENIH TANAMAN INDIGOFERA TERDEKAT DI PADANG

Detail Produk

Bibit Hijauan Pakan Ternak Alternatif Dan Pupuk Pertanian
Masalah utama saat ini adalah keterkaitan peternak pada konsentrat yang berasal dari bijian untuk pakan ruminansia sehingga membiarkan potensi nutrisi hijauan pakan akhirnya harga pakan tidak terkendali. Pakan konsentrat yang didapat dai bijian sereal dan limbah agroindustri akan mengalami keterbatasan sumber daya dan masih impor dengan biaya yang tidak terkendali. Pakan hijauan bukan hanya sebatas pada sumber pengenyang tetapi juga sebagai sumber nutrisi lokal yang mudah dan murah.

Untuk ternak ruminansia hijauan adalah pakan utama dengan konsumsi harian mencapai 70% dari total ransum. Maka ketersediaannya mutlak harus selalu tersedia ||tentunya dengan jenis hijauan yang nutrisi berkualitas.||

Hijauan leguminosa pakan di Indonesia sudah semakin menurun untuk menggantikan penggunaan bahan konsentrat asal serealia biji-bijian dan limbah agroindustri. Legum merupakan sumber nutrien terbaik yang dapat digunakan untuk mengoreksi kekurangan nutrisi pada bermacam bahan pakan lokal secara murah. Kandungan protein legum pakan berkisar antara 20-38%.

Indigofera zollingeriana kandungan protein dan nutri lainnya lebih tinggi dibandingkan legum lainnya sehingga termasuk legum yang mempunyai prospek tinggi untuk dikembangkan sebagai komoditi industri konsentrat hijau. Indigofera sangat baik dimanfaatkan sebagai hijauan pakan ternak dan menggandung protein kasar 27% serat kasar 15%Kalsium 0,22% dan Fosor 0,18%. Dengan kandungan protein yang tinggi, diseratai kandungan serat yang relatif rendah dan tingkat kecernaan yang tinggi (77%)tanaman ini sangat baik sebagai sumber hijuan baik sebagai pakan dasar maupun sebagai suplemen sumber protein dan energi, terlebih untuk ternak yang dalam status produksi tinggi (laktasi).

Karena toleran terhadap kekeringan, maka indigofera dapat dikembangan di wilayah dengan iklim kering untuk mengatasi terbatasnya ketersediaan hijauan dimusim kemarau. Penggunaan konsentrat hijau berbahan Indigofera cepat merebak ditanah air karena peternak sudah merasakan manfaatnya terhadap produksi dan penghematan biaya pakan hingga 41%. Selain itu indigofera juga dapat menjadi lapangan kerja baru bagi petani dan peternak yang dapat meningkatkan penghasilan.

Kalsium dalam leguminosa relatif lebih tinggi dibandingkan dengan rumput, yang berkisar antara 0,1- 0,3% dibandingkan dengan rumput yang rata-rata sekitar 0,13-0,21%. Demikian pula dengan kandungan P pada legum relatif lebih tinggi. P pada legum sebagian besar berupa P organik yang sangat penting terutama dalam proses metabolisme, karena P digunakan sebagai sumber energi metabolisme seperti ATP (adenosin tri fosfat).

Konsentrat pada umumnya memiliki kandungan protein kasar 14% dengan TDN 65%.

Fungsi konsentrat pada ransum ternak adalah sebagai penguat untuk mengoreksi kekurangan nutrisi pada ransum yang diberikan agar dapat memenuhi kebutuhan untuk hidup (maintenance), produksi dan reproduksi.

Indigofera dipilih sebagai sumber konsentrat hijau, karena memiliki keunggulan dalam produksi dan kualitas hijauannya dibandingkan dengan legum lain. Rataan protein kasar Indigofera berkisar antara 26%-31% dengan tingkat kecernaan protein mencapai 83%-86%. Kualitas protein Indigofera ditentukan oleh komposisi asam amino esensial nya. Nilai Indeks asam amino esensial Indigofera adalah 21,45% lebih rendah dibandingkan asam amino bungkil kedele (36.34%).

Secara agronomis Indigofera merupakan tanaman pakan tahunan yang dapat berproduksi sampai 15 tahun.
Tanaman pakan ini sangat mudah dikembangkan dan dibudidayakan, karena potensi reproduksinya yang tinggi untuk menghasilkan polong dan benih dengan biji bernas. Kepadatan tanam optimal Indigofera sekitar 6.600 tanaman per ha, dengan jarak antar tanaman dalam baris 1 m dan antar baris 1,5m. Untuk menghasilkan tajuk yang tinggi, diperlukan pemberian pupuk kandang dalam lubang saat tanam sebanyak 250-300g/lubang.

Produksi dan kualitas hijauan pakan sangat dipengaruhi oleh komposisi daun muda dan daun tua tanaman Indigofera. Jumlah cabang tanaman Indigofera pada umumnya berkisar antara 8-30 cabang sejak mengalami pemangkasan pertama hingga pemangkasan ke-10. Setiap cabang memiliki sekitar 2-6 ranting yang pada umumnya masih dapat dikonsumsi ternak terutama dalam keadaan segar. Produksi hijauan sampai pada pemangkasan ke-6 masih mengikuti pola pembentukan cabang dan ranting.

Berkaitan dengan adaptasi terhadap lingkungan, kajian ekoisiologi menunjukkan bahwa Indigofera zollingeriana toleran terhadapcekaman kekeringan.